Rabu, 18 Februari 2015
Sebulan Perjalanan Di Pesantren Darul Mukhlisin Padang Lampe Pangkep Universitas Muslim Indonesia
Assalamualaikum Ananda ya akhi wa ya ukhti.? Sabtu,18 Januari 2015, pukul 05:00 saya bergegas untuk bangun dan bangkit dari tempat tidur, tentunya melaksanakan Shalat,Mandi & Makan untuk bersiap-siap berangkat ke Padang lampe. Tepat pukul 06:00 pagi, saya sudah siap dengan sebuah koper beserta tas kerel siap menemani perjalananku & deretan-deretan bus sudah menunggu kami di kampus. Ada 6 Fakultas yang akan berangkat ke Padang Lampe yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Umum,Fakultas Kedokteran Gigi,Fakultas Teknik Pertambangan,Fakultas Ilmu Komputer & Fakultas Hukum. Sekitar jam 07:30 pagi rombongan sudah kumpul di depan Aula Audiotorium Al-Jibra Umi & teman kelas saya Agb L-1,beserta nak Pertanian sudah ada beberapa yang sudah berkumpul di lokasi & setelah itu kami pun seluruh Peserta sudah memasuki bus,dan kebanyakan di dalam bus yang satu bus dengan saya yaitu fakultas kedokteran sedangkan teman-teman saya yang lainya juga ada yang beberapa orang yang satu bus dengan sesamanya,saya pun gak sempat satu bus sama mereka karna saya agak terlambat datangnya jadinya busnya sudah full dalamnya & Setelah peserta sudah memasuki di dalam bus semua & busnya pun siap jalan menuju Padang lampe, Bismillah. Dan di dalam bus saya, raut melihat wajah mereka bermacam-macam: ada yang trlihat senang, malas, sedih, penuh tanya, dan ada juga yang begitu tenang.Sepanjang perjalanan saya pun merasa ngantuk dan menimbulkan kemalasan dan saya merasa kaya belum siap untuk pencerahan qalbu sebulan di sana,dan gak terasa begitu cepatnya saya rasa ke padang lampe, baru saja kemarin kami sudah mengakhiri ujian final dikampus dan ndak di duga kalo keesokan harinya kami sudah berangkat, tidak ada pun diberikan minggu tenang buat kami setelah selesai final,dan akhirnya kami pun tetap berangkat dan akan meninggalkan Makassar dan keluarga kami dirumah hanya untuk menuntut ilmu sebulan di pesantern. Setelah perjalanan kami sudah beberapa jam kemudian semuanya berubah menjadi lebih hijau, sawah & bukit terlihat dari jendela kanan & kiri bus yang kami tumpangi. Selama prjalanan saya selalu menikmati indahnya suasana Pangkep (Sulawesi Selatan), walaupun di dalam bus anak kedokteran pada ribut berbicara, beryanyi,sibuk berpose, & sibuk berselfie" bareng tapi saya tetap saja tenang di dalam bus dengan melihat pemandangan yang indah di samping kananku. 2 jam kemudian.. Alhmdulillah akhirnya bus yang membawa kami tiba di Pesantren Darul Mukhlisin dengan selamat. Pesantren yang luasnya sekitar 50 hektar dikelilingi sawah, bukit, marmer dan pohon jeruk tak lupa juga beberapa pohon mangga.
Tempat inilah yang akan menjadi tempat tinggal kami selama sebulan & saya khawatir kalau nantinya tidak betah dan ingin pulang ke Makassar. Setelah turun dari bus kami pun langsung menuju masjid untuk mendengar pembagian kelas & kamar wisma atau pondok. Pembagian kelas & kamar selesai kami disuruh duduk untuk membuat Khalaqa & Alhmdulillah saya sekamar dengan teman kelasku yang di kampus & mendapatkan kamar wisma.
Setelah Jalan menuju ke wisma
(Padang lampe – Pangkep)
Hari pertama sampai hari ke sepuluh saya sudah berkenalan dengan teman-teman kelasku,bahkan ustadz-ustadz & ustadza-ustadza yang ada disini. Kami semua diajar untuk memanggil ,rata-rata Ayah & Bunda disini lulusan dari kairo, Mesir. Nama Wali kelas kami “Ayah Syam,Ayah Yunus & Bunda Djo”.
Kami sudah biasa belajar membiasakan diri bangun jam 02:00 untuk Shalat Tahajud sampai jam 05:00 dilanjuntukan shalat subuh karena waktu jadi MABA 2014 sebelumnya kami sudah merasakan yang namanya pesantren di Padang lampe selama 3 hari. Setelah shalat tahajud, shalat tasbih & sujud tilawah kamipun disuruh untuk membuat Khalaqa, untuk menyetor satu persatu hafalan surah pendek. Tepat pukul 05:00 kami semua kembali membentuk sap untuk melaksanakan Shalat Shubuh secara brjamaah dan dilanjutkan brdzikir sampai matahari terbit & dilanjutkan dengan shalat duha. Sesudah melaksanakan shalat & dzikir, kami pun semua bergegas untuk menuju ke kelas atau ke aula masing-masing untuk sarapan pagi.
Ada 13 kelas, dalam sekelas rata-rata 30 santri. Kami dibagi tiga kelompok untuk tugas mengangkat baki setiap pagi, siang & malam hari. Saya mendapatkan tugas siang, yang cuaca biasa tidak mendukung tapi saya sebagai manusia biasa yang diajarkan untuk bertanggung jawab tetap semangat untuk melaksanakan tugas di Padang lampe.
Setelah sarapan, kami kembali ke wisma,tepat pukul 07:00 kami memanfaatkan waktu 1 jam setengah untuk menunggu laundry,dan memanfaatkan untuk beristirahat & mandi. Setiap pagi pukul 09:00 pagi materi sudah di mulai dengan mata kuliah sayaariah, Aqidah, Al-qur’an terjemahan & Akhlak. Pukul 12:00 semua materi serentak selesai dan dilanjuntukan esok hari. Kebetulan kelas saya di dalam masjid lama jadi tidak perlu repot-repot lagi jalan kemesjid baru untuk melaksanakan Shalat Dzuhur,krn sholat Dzuhurnya di mesjid lama tpi kelas yang di mesjid baru tetap sholatnya disana dan tetap membaca wirid dan membaca satu surah setiap Shalat Fardhu diwajibkan membaca surah yang sudah ada di buku wirid. Kemudian setelah shalat kami semua kembali ke kelas atau aula untuk melaksanakan tugas masing-masing & inilah giliran saya harus mengangkat baki.
Doa sebelum makan:
“Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaa-bannaari”
Doa sesudah makan:
“Alhamdulillahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa muslimiina”
Sesudah makan kami semua kembali ke wisma untuk mandi atau istirahat bahkan menghafal wirid sambil menunggu waktu shalat azhar. Pukul 15:00 kami semua brsiap-siap ke masjid untuk melaksanakan shalat ashar secara berjamaah. Sesudah shalat Azhar kami kembali menyetor hafalan yg terdiri dari bacaan shalat,wirid, dan doa sehari-hari kami pun harus selesaikan semua itu selama satu bulan di padang lampe, sesudah di absen oleh wali kelas satu per satu orang untuk naik menyetor hafalanya dan setelah itu kami sudah bisa kembali ke kamarnya masing", setelah saya jalan kembali ke wisma saya langsung menikmati suasana disini dan kami pun langsung bergegas untuk melakukan berbagai macam aktivitas olahraga,ada yang pergi bermain bola,ada juga yang main bola takro,dan ada pun main tenis meja ada juga yang lari santai dan pergi minum ke cafe hahaha (istilah kami selama di PadLam), ada juga yang berpose, saya dan beberapa teman-teman kamar saya biasanya langsung pergi bermain bola setelah kami sudah melakukan aktivitas olahraga dan kami pun juga sadar diri kalo
Waktu Magrib itu sudah mau tiba dan kadang ada biasanya masih melanjutkan aktivitas olahraga walaupun masjid pun sudah bunyi dengan bacaan doa dan ayah pun langsung mengumumkan ke peserta yang belum mengakhiri aktivitasny dan ayah biasanya mengatakan di mesjid begini "kepada seluruh Anada yang masih melakukan aktivitas olahraga agar kiranya dihentikan karna pukul 18:00 menunjjukan shalat magrib sudah telah tiba" dan setelah peserta semua sudah mendengar pengumuman dari ayah dan semuanya sudah jalan kembali ke kamar masing" dan saya dengan teman-teman sekamarku kadang berlomba lomba untuk masuk ke kamar mandi dan kami pun tetap bergiliran antri untuk menunggu satu per satu ditunggu sampai selesai mandi dan untung saja kami semua mandi tidak terlalu lama jadi memanfaatkan waktu,dan setelah kami sudah selesai mandi semuanya saatnya kami siap" kembali melaksanakan shalat maghrib, dan kata ayah jadi klo ada peserta yang terlambat datang melaksanakan sholat maghrib, ayah bergegas untuk diberi kita saknsi yaitu shalat tobat-tobat biasa dilakukan di belakang jama'a sholat yang begitu banyak rakaatnya jadi yang tidak terlambat tetap kita membaca Yasiin fadilah & dilanjuntukan dengan dzikir sampai tiba adzan isyaa dikumandangkan pukul 19:15. Setelah Shalat kami kembali ke kelas atau aula untuk makan malam. Sesudah makan malam, kami semua kembali ke wisma atau pondokan untuk tidur tetapi biasanya saya berniat langsung tidur kalau sudah sampai di kamar karena kalau di masjid minta ampun ngantuknya luar biasa.
Pas sampai di kamar ngantuk saya hilang karena semua teman-teman kamarku 10 orang biasa gunta-ganti mengeluarkan semua cemilan & ada juga yang asyik nelfon dengar musik. Siapa hayo, yang bisa menolak godaan cemilan di saat kebersamaan selalu muncul? Hahaha betul juga kata Ayah di PadLam “yang kurus bisa jadi gemuk, sedangkan yang gemuk bisa tambah gemuk” Apa lagi ditambah dengan brnostalgia dulu dengan teman kamar & dilanjuntukan dengan tidur hanya 5 jam paling lama.
“Hari ke 11 sampai hari ke 20”
Hari-hari ini dimana masa-masa persediaan cemilan sudah mulai menipis dan uang pun juga menipis yang kami bawa dari Makassar & tersimpan di dalam koper hanya sebentar saja ludes dimakan brsama. Masa-masa ini juga bisa saya sebut galau karena arti kerinduan akan rumah mulai terasa & masakan Mama pun di rumah sudah tidak pernah lagi saya cicipi. Galau dengan gedoran pintu & suara nyaring dari Bunda atau Ayah yang membangunkan serta menyuruh kami shalat, shalat dan shalat sejak pukul 02:30 pagi smpai pukul 19:00 malam. Bunda & Ayah selalu berkata “Nanda-nanda bangun semuanya pergi "shalat,shalat,shalat Ananda ke masjid jadi jangan ada yang tinggal di wisma atau pondokan”, karena tinggal beberapa hari lagi saya akan meninggalkan suasana Padang lampe tentunya semua kenangan yang ada disana tidak akan pernah saya lupakan.
Dan kenangan tak terlupakan adalah dimana kami bersama teman- teman jalan-jalan mencari batu bacan dan pergi jelajah ke belakang yaitu ke batu marmer untuk melihat suasana gunung & pepohonan yang indah. Katanya sih buat refreshing otak.
Selama saya di pesantren baru kali ini saya merasakan yang namanya shalat subuh yang sangat nyaman untuk bercengkrama dengan Allah Swt, walaupun kadang saya ngantuk setiap shalat & dzikir tetapi saya berusaha untuk melawannya agar bisa merasakan indahnya shalat & dzikir berjamaah yang tidak akan pernah lagi saya rasakan kalau sudah sampai di Makassar. Satu minggu sebelum pulang adalah masa-masa dimana kita mengenali diri sendiri. Shalat khusyuk (taubat) mengenang, menyesali, menangisi dan berjanji dihadapan Allah Swt, tak akan pernah mengulangi lagi dosa-dosa yang pernah kita lakukan.
Perlombaan Asma’ul Husna antar kelas sudah dimulai. Di antara semua kelas, mungkin kelasku paling susah diatur. Kami disuruh dengan Ayah & Bunda untuk berpakaian muslim & berkreasi sesuka hati yang penting sopan & tidak melanggar aturan pesantren terutama aturan Agama. yang harus dibawakan saat perlombaan nanti adalah Asmaul husna, shalawat & dilanjuntukan dengan lagu pilihan. Kami mulai menghafal lagu pilihan yang sudah disetujui forum kelas yaitu lagunya Raihan – Demi Masa. Mulai dari koreografi dan liriknya kami pikirkan di kamar sesudah shalat. Kelasku selalu latihan di masjid or di aula. Sampailah pada hari H-nya, dan kami mendapat undian urutan ke 8, itu berarti tampilan 5 paling akhir. Pada akhirnya kami pun tampil beberapa menit.
Kreasi dadakan tanpa batas ala Mahasiswa PADANG LAMPE (UMI), tampilan kami pada saat Lomba Asmaul Husna semuanya tetep MODIS kan guys.. Oiya, tebak yah aku yang mana hayo?
Tidak tahu mengapa hari terakhir menjadi hari yang begitu termehek-mehek, antara ingin pulang & menetap lebih lama di Padang lampe. Ayah & bunda yang begitu baik dan sabar dalam mendidik kami, tentu saja menjadi suatu kebanggaan yang membuat hati orang tidak membatu menjadi sangat sensitif hari itu. Ayah Yunus, Ayah Rahim, Ayah Wahid dan semua Ayah Bunda yang tak bisa ku tuliskan disini. Semuanya punya kesan tersendiri di dalam hati kami.
Pagi itu setelah selesai melaksanakan semua shalat fardhu, shalat sunnah & sarapan pagi kami berkumpul kembali di masjid seperti awal pertama kali kita datang di PadLam, untuk acara penutupan pesantren sekaligus mengumumkan juara & harapan Lomba Asmaul Husna. Akhirmya pengumuman lomba pun tiba sekitar jam 07:00 & tak ku sangka selama ini menurut kami kelas yang paling susah diatur pada saat mau mendekati lomba Asmaul Husna ternyata kamilah ndak dapat Juara. Setelah pengumuman lomba Asmaul Husna selesai, kami pun tidak sabar untuk pulang ke Makassar karena bus-bus yang kami mau tumpangi telah datang di Padang lampe untuk menjemput peserta Pencerahan Qalbu tetapi sebelum kami pulang semua Mahasiswa dari Fakultas Pertanian, Teknik Pertambangan,Kedokteran,Ilmu Komputer dan & Hukum terlebih dahulu pamitan sekaligus mencium tangan Ayah & Bunda sebagai permintaan maaf, salam perpisahan, ucapan terimakasih & doa agar kami bisa menghadapi dunia luar.
Hanya satu pesan dari Ayah “Nanda.. kalau kalian tidak bisa dikerjakan semuanya, jangan ditinggalkan semuanya apa lagi shalat fardhu & shalat sunnah”
Cerpen Karangan: Andi Agra Setiawan S
Lokasi:Makassar,Indonesia
Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
halo assalmualaikum saya dulu pernah ke padlam, tapi say udah lupa semua ilmu yg pernah saya dapat dari sana, klo misalkan admin berbaik hati untuk ajri sasya doa2 wirid
BalasHapus